A.
Konsep Dasar Teori
1. Pengertian
a. Kehamilan adalah suatu proses yang harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan
ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Wiknjosastro, 2007:55).
b. Kehamilan (gradivitas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan permulaan persalinan (Sastrawinata, 1983: 3)
c. Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, migrasi
spermatozoa dan ovum terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi
(implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi
sampai aterm
(Manuaba, 1998: 95).
2. Tanda-tanda kehamilan
a. Tanda-tanda
pasti
1) Gerakan Janin
yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
2) Denyut jantung
janin
a) Di dengan
stetoskop-monoral Laennec
b) Dicatat dan di
dengar dengan alat Doppler
c) Dicatat dengan
feto-elektro kardiogram
d) Dilihat pada
ultrasonografi
3) Terlihat
tulang-tulang janin dalam foto-rontgen (Mochtar, 1998: 45).
b. Tanda-tanda
mungkin
1) Amenorea
Wanita
harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat ditaksir
umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung dengan menggunakan
rumus Naegele:
TTP
= (hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3) (Mochtar, 1998: 43).
2) Mual dan muntah
(nausea and vomiting)
Biasanya
terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama.
Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi).
Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis (Mochtar, 1998: 43).
3) Sering kencing
Karena
kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang
pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena
kandung kemih ditekan oleh kepala janin (Mochtar, 1998: 44).
4) Payudara
membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan
progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery
terlihat lebih membesar (Mochtar, 1998: 44).
5) Pigmentasi kulit
oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola mammae,
leher, dan dinding perut (linea nigra= grisea) (Mochtar, 1998: 44).
Hyperpigmentasi
areola dan papilla mammae, hyperpigmentasi linea alba (putih) yang menjadi
linea fusca (coklat) atau nigra (hitam) (Sastrawinata, 1983: 181).
6) Kontraksi
Braxton Hicks
Waktu
palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong – konyong menjadi keras
karena berkontraksi (Sastrawinata, 1983: 178).
7) Balotemen
Pada
bulan ke-4 dan ke-5 janin itu kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban,
maka kalau rahim di dorong atau digoyangkan, maka akan melenting di dalam rahim
(Sastrawinata, 1983: 179).
8) Teraba bagian
anak
Dapat
dilakukan kalau anak sudah agak besar, hanya kadang kadang tumor yang padat
seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk anak
(Sastawinata, 1983: 179).
3. Perubahan
anatomi dan fisiologi kehamilan
a. Uterus
1) Ukuran: untuk
akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi
otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium
menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30x25x20 cm dengan
kapasitas lebih dari 4000 cc (Mochtar, 1998: 35).
2) Berat: berat
uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 100 gram pada akhir
kehamilan (40 pekan) (Mochtar, 1998: 35).
3) Bentuk dan
konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah
alpukat. Pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti
bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada
kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur
angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah
panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar.
Pada kehamilan 5 bulan, rahim terasa seperti berisi cairan ketuban, dinding
rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding
perut dan dinding rahim (Mochtar, 1998: 36)
b. Serviks uteri
Serviks
bertambah vaskularisasinyadan menjadi lunak (soft) disebut tanda Goodell.
Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena
petambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini
disebut tanda Chadwick (Mochtar, 1998: 36).
c. Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru
( tanda Chadwick ). Kekenyalan vagina bertambah. Getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam kehamilan, reaksi asam pH 3,5-6,0 ( Sastrawinata, 1983 :143 ).
d. Ovarium
Ovulasi
terhenti dan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri
yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Mochtar, 1998: 36).
e. Dinding perut
Pembesaran
rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah
kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat,
misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti
bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut
linea nigra (Mochtar, 1998: 36).
f. Mammae
Selama
kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat terabba
noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli; bayangan vena-vena lebih
membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola mammae. Kalau diperas
keluar, air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Mochtar, 1998: 40).
g. Sirkulasi darah
Sirkulasi
darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi adanya sirkulasi plasenta, uterus yang membesar
dan lain-lain. Volume darah dalam kehamilan bertambah secara fisiologis dengan
adanya cairan darah ( hydraemia ) dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti
dengan Cardiac Output yang meninggi sebanyak +38% (Wiknjosastro, 2007 : 96).
h. Sistem pernafasan
Wanita
hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Hali ini disebabkan oleh
usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital
paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih
dalam. Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada (thoracic breathing)
(Mochtar, 1998: 38).
i. Saluran
pencernaan (traktus digestivus)
Salivasi
meningkat dan pada trimester pertama mengeluhmual dan muntah. Tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama
berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan
obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi
hari, disebut sakit pagi (morning sickness) (Mochtar, 1998: 38).
j. Kulit
Menurut
Mochtar (1998: 38), pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
- Muka: disebut
masker kehamilan (chloasma gravidarum)
- Payudara: puting
susu dan areola payudara
- Perut: linea
nigra striae
- Vulva
k. Tulang dan gigi
Persendian
panggul akan lebih terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak
(softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila
pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium
maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan
ini.bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang
disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor
lain, misalnya hygiene yang buruk di sekitar mulut (Mochtar, 1998: 38).
4. Perubahan psikologi
kehamilan
a. Trimester I
-
Periode
penyesuaian, yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang
mengandung (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 501).
-
Fokus
wanita adalah pada dirinya sendiri, dari fokus pada diri sendiri ini tibul
ambivalensi mengenai kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman
kehamilan yang buruk, yang pernah ia alami sebelumnya, efek kehamilan terhadap
kehidupannya kelak (terutama jika ia memiliki karier) tanggung jawab yang baru
atau tambahan yang akan ditanggungnya, kecemasan yang berhubungan dengan
kemampuannya untuk menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah
tangga, dan keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya (Varney, Kriebs,
Gegor, 2007: 502).
b. Trimester II
-
Periode
kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari
segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil (, Kriebs, Gegor, 2007:
503).
-
Dengan
timbulnya quickening, muncul sejumlah perubahan karena kehamilan telah menjadi
jelas dalam pikirannya. Kontak sosialnya berubah. Ia lebih banyak
bersosialisasi dengan wanita hamil atau ibu baru lainnya, dan minat serta
aktivitasnya berfokus pada kehamilan, cara membesarkan anak dan persiapan untuk
menerima peran yang baru (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 503).
-
Sebagian
besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang lebih 80%
wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding
pada trimester pertama dan sebelum hamil (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 503).
c. Trimester III
- Periode
penantian dengan penuh kewaspadaan.
- Persiapan yang
aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua, sementara
perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan (Varney,
Kriebs, Gegor, 2007: 503)..
- Kembali
merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan.
- Pada pertengahan
trimester ke tiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester
sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi
halangan (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 504).
5. Kebutuhan Dasar
Ibu Hamil
a. Pemeriksaan
pertama
Sungguh
amat ideal bila tiap wanita hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya
terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Keuntungannya adalah bahwa
kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut
lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik
terhadap kehamilan tersebut (Wiknjosastro, 2007: 154).
b. Makanan (diet)
Wanita
hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya,
terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin
dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus
prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis peurpuralis,
dll. Sedangkan makanan berlebihan, karena dianggap untuk dua orang ibu dan
janin, dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre eklampsia, janin
besar, dsb. Zat-zat yang diperlukan: protein, karbohidrat, zat lemak, mineral
atau bermacam-macam garam, terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe), vitamin
dan air (Mochtar, 1998: 59).
Tabel
2.1 kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil,. Dan menyusui.
Kalori & zat makanan
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
Menyusui
|
Kalori
|
2000
|
2300
|
3000
|
Protein
|
55 gr
|
65 gr
|
80 gr
|
Kalsium (Ca)
|
0,5 gr
|
1 gr
|
1 gr
|
Zat besi (Fe)
|
12 gr
|
17 gr
|
17 gr
|
Vitamin A
|
5000 IU
|
6000 IU
|
7000 IU
|
Vitamin D
|
400 IU
|
600 IU
|
800 IU
|
Tiamin
|
0,8 mg
|
1 mg
|
1,2 mg
|
Riboflavin
|
1,2 mg
|
1,3 mg
|
1,5 mg
|
Niasin
|
13 mg
|
15 mg
|
18 mg
|
Vitamin C
|
60 mg
|
90 mg
|
90 mg
|
Sebagai
pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur
berdasarkan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5
sampai 16 kg (10-12 kg). Kenaikan berat badan yang berlebihan atau bila berat
badan ibu turun setelah kehamilan triwulan kedua, haruslah menjadi perhatian
(Mochtar, 1998: 60).
c. Merokok
Jelas
bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil. Karena itu
wanita hamil dilarang merokok (Mochtar, 1998: 60).
d. Lingkungan
Saat
sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan anak sudah
mulai diselidiki seperti halnya merokok (Mochtar, 1998: 60).
e. Imunisasi
Untuk
melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatorum dewasa ini
dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2007:
162).
f.
Obat-obatan
Prinsip:
jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam
triwulan I. Perlu dipertanyaan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan
bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangan pemakaian
obat-obatan tersebut (Mochtar, 1998: 60).
g. Gerak badan
Kegunaannya:
sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan
tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan
berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar, gerak badan
ditempat: berdiri-jongkok, telentang-kaki diangkat, telentang-perut diangkat,
melatih pernafasan (Mochtar, 1998: 61).
h. Kerja
Boleh
bekerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil
yang teratur.
i.
Bepergian
Jangan
terlalu lama dan melelahkan, duduk lama-status vena (vena stagnasi) menyebabkan
tromboflebitis dan kaki bengkak, bepergian dengan pesawat udara boleh, tidak
ada bahaya hipoksia, dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara
(Mochtar, 1998: 61).
j.
Pakaian
Pakaian
harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut,
pakailah kutang yang menyokong payudara, memakai sepatu dengan tumit yang tidak
terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu bersih (Mochtar, 1998: 61).
k. Istirahat dan
rekreasi
Wanita
pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk
kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik
dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan (Mochtar, 1998: 61).
l.
Mandi
Mandi
diperlukan untuk kebersihan/higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi
ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun lembut/ringan.
Jangan tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya. Douche dan mandi
berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998: 61-62).
m. Koitus
Koitus
tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah:sering abortus/prematur, perdarahan
pervaginam, pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati, bila
ketuban sudah pecah, koitus dilarang, dikatakan orgasme pada hamil tua dapat
menyebabkan kontraksi uterus-partus prematurus (Mochtar, 1998: 62).
n. Kesehatan jiwa
Ketenangan
jiwa penting dalam menghadapi persalinan karena itu dianjurkan bukan saja
melakukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk menghadapi
persalinan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang
fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal
ini. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien-penolong
(dokter, bidan) dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan:
menghilangkan ketidaktahuan, latihan-latihan fisik dan kejiwaan, mendidik
cara-cara perawatan bayi, berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik
(Mochtar, 1998: 62).
o. Perawatan buah
dada
Buah
dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi,
karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus
sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada
dari bawah suspension, bukan menekan dari depan (Mochtar,
1998: 62).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar