Senin, 21 Januari 2013

Kehamilan


A.  Konsep Dasar Teori
1.    Pengertian
a.    Kehamilan adalah suatu proses yang harus ada spermatozoa, ovum, pembuahan ovum (konsepsi) dan nidasi hasil konsepsi (Wiknjosastro, 2007:55).
b.    Kehamilan (gradivitas) mulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan (Sastrawinata, 1983: 3)
c.    Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan dan terdiri dari ovulasi pelepasan ovum, migrasi spermatozoa dan ovum terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm (Manuaba, 1998: 95).
2.    Tanda-tanda kehamilan
a.    Tanda-tanda pasti
1)   Gerakan Janin yang dapat dilihat atau dirasa atau diraba, juga bagian-bagian janin
2)   Denyut jantung janin
a)    Di dengan stetoskop-monoral Laennec
b)    Dicatat dan di dengar dengan alat Doppler
c)    Dicatat dengan feto-elektro kardiogram
d)    Dilihat pada ultrasonografi
3)   Terlihat tulang-tulang janin dalam foto-rontgen (Mochtar, 1998: 45).
b.    Tanda-tanda mungkin
1)   Amenorea
Wanita harus mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir (HT) supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan (TTP), yang dihitung dengan menggunakan rumus Naegele:
TTP = (hari pertama HT + 7) dan (bulan HT + 3) (Mochtar, 1998: 43).
2)   Mual dan muntah (nausea and vomiting)
Biasanya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga akhir triwulan pertama. Karena sering terjadi pada pagi hari, disebut morning sickness (sakit pagi). Bila mual dan muntah terlalu sering disebut hiperemesis (Mochtar, 1998: 43).

3)   Sering kencing
Karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang membesar. Gejala ini akan menghilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin (Mochtar, 1998: 44).
4)   Payudara membesar, tegang dan sedikit nyeri, disebabkan pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktus dan alveoli payudara. Kelenjar Montgomery terlihat lebih membesar (Mochtar, 1998: 44).
5)   Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai di muka (chloasma gravidarum), areola mammae, leher, dan dinding perut (linea nigra= grisea) (Mochtar, 1998: 44).
Hyperpigmentasi areola dan papilla mammae, hyperpigmentasi linea alba (putih) yang menjadi linea fusca (coklat) atau nigra (hitam) (Sastrawinata, 1983: 181).
6)   Kontraksi Braxton Hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong – konyong menjadi keras karena berkontraksi (Sastrawinata, 1983: 178).
7)   Balotemen
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin itu kecil dibandingkan dengan banyaknya air ketuban, maka kalau rahim di dorong atau digoyangkan, maka akan melenting di dalam rahim (Sastrawinata, 1983: 179).
8)   Teraba bagian anak
Dapat dilakukan kalau anak sudah agak besar, hanya kadang kadang tumor yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk anak (Sastawinata, 1983: 179).
3.    Perubahan anatomi dan fisiologi kehamilan
a.    Uterus
1)   Ukuran: untuk akomodasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertrofi dan hiperplasi otot polos rahim, serabut-serabut kolagennya menjadi higroskopik. Endometrium menjadi desidua. Ukuran pada kehamilan cukup bulan: 30x25x20 cm dengan kapasitas lebih dari 4000 cc (Mochtar, 1998: 35).
2)   Berat: berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 100 gram pada akhir kehamilan (40 pekan) (Mochtar, 1998: 35).
3)   Bentuk dan konsistensi: pada bulan-bulan pertama kehamilan, bentuk rahim seperti buah alpukat. Pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir kehamilan seperti bujur telur. Rahim yang tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada kehamilan 2 bulan sebesar telur bebek, dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada minggu pertama, istmus rahim mengadakan hipertrofi dan bertambah panjang, sehingga bila diraba terasa lebih lunak (soft), disebut tanda hegar. Pada kehamilan 5 bulan, rahim terasa seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis, karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim (Mochtar, 1998: 36)
b.    Serviks uteri
Serviks bertambah vaskularisasinyadan menjadi lunak (soft) disebut tanda Goodell. Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Karena petambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut tanda Chadwick (Mochtar, 1998: 36).
c.    Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput lendirnya membiru ( tanda Chadwick ). Kekenyalan vagina bertambah. Getah dalam vagina biasanya bertambah dalam kehamilan, reaksi asam pH 3,5-6,0 ( Sastrawinata, 1983 :143 ).
d.    Ovarium
Ovulasi terhenti dan masih terdapat korpus luteum graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesteron (Mochtar, 1998: 36).
e.    Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya serabut elastik di bawah kulit, sehingga timbul striae gravidarum. Bila terjadi peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan disebut linea nigra (Mochtar, 1998: 36).
f.      Mammae
Selama kehamilan, payudara bertambah besar, tegang, dan berat. Dapat terabba noduli-noduli, akibat hipertrofi kelenjar alveoli; bayangan vena-vena lebih membiru. Hiperpigmentasi pada puting susu dan areola mammae. Kalau diperas keluar, air susu jolong (kolostrum) berwarna kuning (Mochtar, 1998: 40).
g.    Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi adanya sirkulasi plasenta, uterus yang membesar dan lain-lain. Volume darah dalam kehamilan bertambah secara fisiologis dengan adanya cairan darah ( hydraemia ) dengan puncak kehamilan 32 minggu diikuti dengan Cardiac Output yang meninggi sebanyak +38% (Wiknjosastro, 2007 : 96).
h.    Sistem pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak dan pendek nafas. Hali ini disebabkan oleh usus yang tertekan ke arah diafragma akibat pembesaran rahim. Kapasitas vital paru meningkat sedikit selama hamil. Seorang wanita hamil selalu bernafas lebih dalam. Yang lebih menonjol adalah pernafasan dada (thoracic breathing) (Mochtar, 1998: 38).
i.      Saluran pencernaan (traktus digestivus)
Salivasi meningkat dan pada trimester pertama mengeluhmual dan muntah. Tonus otot-otot saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan akan lebih lama berada dalam saluran makanan. Resorbsi makanan baik, namun akan menimbulkan obstipasi. Gejala muntah (emesis gravidarum) sering terjadi, biasanya pada pagi hari, disebut sakit pagi (morning sickness) (Mochtar, 1998: 38).
j.      Kulit
Menurut Mochtar (1998: 38), pada daerah kulit tertentu terjadi hiperpigmentasi:
-  Muka: disebut masker kehamilan (chloasma gravidarum)
-  Payudara: puting susu dan areola payudara
-  Perut: linea nigra striae
-  Vulva
k.    Tulang dan gigi
Persendian panggul akan lebih terasa lebih longgar, karena ligamen-ligamen melunak (softening). Juga terjadi sedikit pelebaran pada ruang persendian. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang untuk memenuhi kebutuhan ini.bila konsumsi kalsium cukup, gigi tidak akan kekurangan kalsium. Apa yang disebut dengan gingivitis kehamilan adalah gangguan yang disebabkan oleh faktor lain, misalnya hygiene yang buruk di sekitar mulut (Mochtar, 1998: 38).
4.    Perubahan psikologi kehamilan
a.    Trimester I
-         Periode penyesuaian, yang dilakukan wanita adalah terhadap kenyataan bahwa ia sedang mengandung (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 501).
-         Fokus wanita adalah pada dirinya sendiri, dari fokus pada diri sendiri ini tibul ambivalensi mengenai kehamilannya seiring usahanya menghadapi pengalaman kehamilan yang buruk, yang pernah ia alami sebelumnya, efek kehamilan terhadap kehidupannya kelak (terutama jika ia memiliki karier) tanggung jawab yang baru atau tambahan yang akan ditanggungnya, kecemasan yang berhubungan dengan kemampuannya untuk menjadi seorang ibu, masalah-masalah keuangan dan rumah tangga, dan keberterimaan orang terdekat terhadap kehamilannya (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 502).
b.    Trimester II
-         Periode kesehatan yang baik, yakni periode ketika wanita merasa nyaman dan bebas dari segala ketidaknyamanan yang normal dialami saat hamil (, Kriebs, Gegor, 2007: 503).
-         Dengan timbulnya quickening, muncul sejumlah perubahan karena kehamilan telah menjadi jelas dalam pikirannya. Kontak sosialnya berubah. Ia lebih banyak bersosialisasi dengan wanita hamil atau ibu baru lainnya, dan minat serta aktivitasnya berfokus pada kehamilan, cara membesarkan anak dan persiapan untuk menerima peran yang baru (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 503).
-         Sebagian besar wanita merasa lebih erotis selama trimester kedua, kurang lebih 80% wanita mengalami kemajuan yang nyata dalam hubungan seksual mereka dibanding pada trimester pertama dan sebelum hamil (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 503).
c.    Trimester III
-  Periode penantian dengan penuh kewaspadaan.
-  Persiapan yang aktif terlihat dalam menanti kelahiran bayi dan menjadi orang tua, sementara perhatian utama wanita terfokus pada bayi yang akan segera dilahirkan (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 503)..
-  Kembali merasakan ketidaknyamanan fisik yang semakin kuat menjelang akhir kehamilan.
-  Pada pertengahan trimester ke tiga, peningkatan hasrat seksual yang terjadi pada trimester sebelumnya akan menghilang karena abdomennya yang semakin besar menjadi halangan (Varney, Kriebs, Gegor, 2007: 504).
5.   Kebutuhan Dasar Ibu Hamil
a.       Pemeriksaan pertama
Sungguh amat ideal bila tiap wanita hamil mau memeriksakan diri ketika haidnya terlambat sekurang-kurangnya satu bulan. Keuntungannya adalah bahwa kelainan-kelainan yang mungkin ada atau akan timbul pada kehamilan tersebut lekas diketahui dan segera dapat diatasi, sebelum berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan tersebut (Wiknjosastro, 2007: 154).


b.      Makanan (diet)
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus, inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis peurpuralis, dll. Sedangkan makanan berlebihan, karena dianggap untuk dua orang ibu dan janin, dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre eklampsia, janin besar, dsb. Zat-zat yang diperlukan: protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau bermacam-macam garam, terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe), vitamin dan air (Mochtar, 1998: 59).
Tabel 2.1 kebutuhan makanan sehari-hari ibu tidak hamil, ibu hamil,. Dan menyusui.
Kalori & zat makanan
Tidak hamil
Hamil
Menyusui
Kalori
2000
2300
3000
Protein
55 gr
65 gr
80 gr
Kalsium (Ca)
0,5 gr
1 gr
1 gr
Zat besi (Fe)
12 gr
17 gr
17 gr
Vitamin A
5000 IU
6000 IU
7000 IU
Vitamin D
400 IU
600 IU
800 IU
Tiamin
0,8 mg
1 mg
1,2 mg
Riboflavin
1,2 mg
1,3 mg
1,5 mg
Niasin
13 mg
15 mg
18 mg
Vitamin C
60 mg
90 mg
90 mg

Sebagai pengawasan, kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Kenaikan berat badan rata-rata antara 6,5 sampai 16 kg (10-12 kg). Kenaikan berat badan yang berlebihan atau bila berat badan ibu turun setelah kehamilan triwulan kedua, haruslah menjadi perhatian (Mochtar, 1998: 60).
c.       Merokok
Jelas bahwa bayi dari ibu-ibu perokok mempunyai berat badan lebih kecil. Karena itu wanita hamil dilarang merokok (Mochtar, 1998: 60).
d.      Lingkungan
Saat sekarang, bahaya polusi udara, air, dan makanan terhadap ibu dan anak sudah mulai diselidiki seperti halnya merokok (Mochtar, 1998: 60).
e.       Imunisasi
Untuk melindungi janin yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatorum dewasa ini dianjurkan untuk diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2007: 162).

f.        Obat-obatan
Prinsip: jika mungkin dihindari pemakaian obat-obatan selama kehamilan terutama dalam triwulan I. Perlu dipertanyaan mana yang lebih besar manfaatnya dibandingkan bahayanya terhadap janin, oleh karena itu harus dipertimbangan pemakaian obat-obatan tersebut (Mochtar, 1998: 60).
g.       Gerak badan
Kegunaannya: sirkulasi darah menjadi baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Gerak badan yang melelahkan dilarang. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar, gerak badan ditempat: berdiri-jongkok, telentang-kaki diangkat, telentang-perut diangkat, melatih pernafasan (Mochtar, 1998: 61).
h.       Kerja
Boleh bekerja seperti biasa, cukup istirahat dan makan teratur, pemeriksaan hamil yang teratur.
i.         Bepergian
Jangan terlalu lama dan melelahkan, duduk lama-status vena (vena stagnasi) menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak, bepergian dengan pesawat udara boleh, tidak ada bahaya hipoksia, dan tekanan oksigen yang cukup dalam pesawat udara (Mochtar, 1998: 61).
j.        Pakaian
Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut, pakailah kutang yang menyokong payudara, memakai sepatu dengan tumit yang tidak terlalu tinggi, pakaian dalam yang selalu bersih (Mochtar, 1998: 61).
k.      Istirahat dan rekreasi
Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tempat hiburan yang terlalu ramai, sesak, dan panas lebih baik dihindari karena dapat menyebabkan jatuh pingsan (Mochtar, 1998: 61).
l.         Mandi
Mandi diperlukan untuk kebersihan/higiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun lembut/ringan. Jangan tergelincir di perigi dan jagalah kebersihannya. Douche dan mandi berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998: 61-62).
m.     Koitus
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah:sering abortus/prematur, perdarahan pervaginam, pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati, bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang, dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus-partus prematurus (Mochtar, 1998: 62).
n.       Kesehatan jiwa
Ketenangan jiwa penting dalam menghadapi persalinan karena itu dianjurkan bukan saja melakukan latihan-latihan fisik namun juga latihan kejiwaan untuk menghadapi persalinan. Walaupun peristiwa kehamilan dan persalinan adalah suatu hal yang fisiologis, namun banyak ibu-ibu yang tidak tenang, merasa khawatir akan hal ini. Untuk menghilangkan cemas harus ditanamkan kerjasama pasien-penolong (dokter, bidan) dan diberikan penerangan selagi hamil dengan tujuan: menghilangkan ketidaktahuan, latihan-latihan fisik dan kejiwaan, mendidik cara-cara perawatan bayi, berdiskusi tentang peristiwa persalinan fisiologik (Mochtar, 1998: 62).
o.      Perawatan buah dada
Buah dada merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan utama bagi bayi, karena itu jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang dipakai harus sesuai dengan pembesaran buah dada, yang sifatnya adalah menyokong buah dada dari bawah suspension, bukan menekan dari depan (Mochtar, 1998: 62).




Tidak ada komentar:

Posting Komentar